Minggu, 19 Maret 2017

Analisis Novel “Hayy bin Yaqdzon”
dengan Menggunakan Pendekatan Psikologis

Pengertian Pendekatan Psikologis
Suatu karya sastra tidak akan dikenal jika tidak ada yang membacanya. Dari sini, seorang pembaca tidak akan diam saja setelah membaca suatu karya. Melainkan, mereka akan memberikan kritik terhadap karya tersebut. Maka suatu karya sastra yang akan dikritik, terlebih dahulu harus dianalisis berdasarkan pendekatan atau teori kritik sastra. Ada berbagai macam pendekatan dalam karya sastra, dan di sini akan dibahas lebih mendalam tentang pendekatan psikologis karya sastra. Pendekatan adalah salah satu prinsip dasar yang digunakan sebagai alat untuk mengapresiasi karya sastra. Salah satunya ditentukan oleh tujuan dan apa yang hendak ditentukan lewat teks sastra. Pembaca dapat menggunakan beberapa pendekatan, salah satunya adalah pendekatan psikologis.

      Psikologi adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang objek pembahasannya adalah keadaan jiwa manusia. Ilmu ini berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan. Karya sastra merupakan hasil ungkapan jiwa seorang pengarang yang di dalamnya melukiskan suasana kejiwaan pengarang, baik suasana sakit maupun emosi (Asrori, 2011). Di dalam karya sastra terdapat hasil kreatifitas dari pengarang tersebut. Mungkin dari pengalaman pribadi pengarang atau bukan pengalaman pribadi yang tentunya pernah disaksikan oleh pengarang. Pendekatan psikologi sastra adalah suatu cara analisis berdasarkan sudut pandang psikologi dan bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu saja membahas tentang peristiwa kehidupan manusia yang merupakan pancaran dalam menghayati dan menyikapi kehidupan (Harjana dalam kutipan Sartika, 2011). Jadi, pendekatan psikologi ini adalah analisis atau kritik terhadap suatu karya sastra yang menitik beratkan pada keadaan jiwa manusia, baik terhadap pengarang, karya sastra, maupun pembaca.

Ada tiga sasaran dalam menganalisis karya sastra menggunakan pendekatan psikologi. Ketiga sasaran tersebut yaitu, analisis terhadap psikologi pengarang, psikologi karya sastra dan efek karya sastra pada pembaca. Psikologi pengarang lebih menekankan bagaimana keadaan kejiwaan pengarang tersebut berbeda dengan orang yang bukan pengarang. Dalam hal ini, ada dua cara untuk mengkaji psikologis pengarang yaitu:

1.  Terlebih dahulu mempelajari karya sastra tertentu. Dari situ dapat ditarik kesimpulan tentang kepribadian pengarang yang menciptakan karya tersebut. Selanjutnya, kepribadian pengarang dapat dijadikan acuan untuk menganalisis karya sastra lain dari pengarang tersebut.
2.  Melacak riwayat hidup pengarang (perang batin, harapan, pertentangan jiwa, kekecewaan). Kemudian, kesimpulannya dapat digunakan untuk menganalisis karya sastra pengarang tersebut.
Karena, keadaan batin pengarang banyak yang dimasukkan dalam karya sastranya. Suwignyo (2008:137) mengatakan bahwa dari hasil analisis psikologi pengarang, muncul banyak anggapan tentang diri pengarang. Anggapan itu misalnya sastrawan adalah orang jenius, kejeniusan dianggap disebabkan oleh semacam kegilaan.

       Analisis psikologi terhadap karya sastra didasarkan pada anggapan bahwa di dalam karya sastra terdapat tokoh-tokoh atau pribadi-pribadi yang secara kejiwaan memiliki karakteristik yang khas yang dapat dipahami melalui teori psikologi (Suwignyo, 2008: 137). Karya sastra ini merupakan bahan analisis dari  segi instrinsik, karena menekankan pada penokohan, perwatakan, dan konflik yang sangat cocok didekati dengan psikoanalisis. Karya sastra tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi pembacanya. Hal itulah yang menimbulkan efek bagi pembaca dan bagaimana respon pembaca terhadap karya tersebut. Suwignyo (2008: 36) mengatakan bahwa kritikus berusaha menemukan bagaimana caranya pengalaman pribadi pembawa dibawa memasuki karya sastra. juga responsi serta bagaimana pengidentifikasian diri pembaca terhadap karya sastra yang dibaca.

Analisis Karya Sastra Menggunakan Pendekatan Psikologi

1.    Sinopsis
Judul  : Hayy Bin Yaqdzon (Manusia dalam Asuhan Rusa)
Karya : Ibn Tufail

         Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang anak yang sejak kecil diasuh oleh seekor rusa, ia bernama Hayy bin Yaqdzon. Ia menghabiskan hidupnya di suatu pulau kecil yang bernama Pulau Wak-wak. Melalui kisah ini Ibn Tufail menguraikan fase-fase perkembangan pengetahuan Hayy. Fase pertama dimulai dari masa pengasuhan, di masa ini Hayy kecil telah mampu membedakan suara-suara binatang, di samping itu ia telah mulai mengenal penutup tubuh. Ia tutup auratnya dan mencari senjata sebagai senjata untuk menjaga diri. Fase kedua diawali dengan peristiwa kematian sang Rusa. Ia bedah tubuh induknya untuk mencari penyebab kematian induknya. Dari penelitian tersebut, Hayy mulai mengerti bahwa sumber ilmu pengetahuan ada dua. Yaitu panca indera dan percobaan. Fase ketiga ketika Hayy menemukan api. Dari penemuannya tentang api, ia mulai mengetahui eksistensi Ruh hayawani yang bersemayam di dalam tubuh. Fase ke empat Hayy mulai meneliti benda-benda yang ada di sekitarnya. Ia teliti benda-benda tersebut hingga ia menemukan penyebab terciptanya benda tersebut. Fase kelima dimasuki Hayy sewaktu dia dari mengamati benda-benda yang ada di bumi, ia mengganti obyek penelitiannya ke planet-planet bintang. Hayy memulai fase ini ketika ia berusia 35 tahun. Di usia ini ia telah mencapai kematangan berpikir, menurutnya Ruh terpisah dari badan. Ruh berhubungan langsung dengan Allah (Al-Wajibul Wujud). Jika ia dapat bermusyahadah (menyaksikan) Al-Wajibul Wujud secara terus menerus, maka jiwanya akan mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan. Suatu hari ia bertemu dengan Isal datang dari seberang pulau Wak-wak, Isal sengaja datang ke pulau Wak-wak untuk mengasingkan diri. Isal mengajari Hayy bahasa manusia, setelah memahami bahasa manusia Hayy mulai menceritakan kisah hidupnya kepada Isal. Sementara Isal bercerita tentang dirinya. Bahwa dia adalah sahabat Raja pulau di seberang pulai Wak-wak, sang raja menganut agama yang haq yang lebih cenderung untuk menggunakan dhohir. Sementara dirinya lebih cenderung untuk menganut ajaran tasawuf dan berpikir. Perbedaan itulah yang mendorong Isal untuk meninggalkan sang Raja. Setelah mendengarkan cerita dari Isal, Hayy  mengajak Isal untuk pergi ke pulau Isal tersebut, awalnya Isal menolak ajakan dari Hayy namun penjelasan Isal tidak di mengerti oleh Hayy akhirnya mereka berdua pergi ke pulau di seberang pulau Wak-wak tersebut. Ketika sampai disana Hayy disambut oleh orang-orang yang ada di pulau tersebut, Hayy menyampaikan rahasia-rahasia hikmah tersebut seperti adanya kepada mereka. Tetapi Ia tidak menjelaskannya dengan sesuatu yang dhohir. Namun mereka tidak dapat memahaminya. Hati mereka benci dan tidak suka dengan Hayy. Namun semua itu tidak membuat kasih sayang Hayy kepada mereka hilang. Ia tetap lembut kepada mereka siang malam. Namun karena nurani mereka tak lagi murni, mereka tidak berusaha memahami kebenaran yang Hayy sampaikan. Ketika Hayy dan Isal mulai melihat bahwa mereka tak mungkin dapat memperoleh kebahagiaan hakiki, ia dan Isal memutuskan diri untuk tak lagi mengusik mereka dan kembali ke pulau Wak-wak. Mereka kembali ke Pulaiu Wak-wak dan menenggelamkan diri hingga memperoleh keyakinan tertinggi seorang hamba Tuhan.

2. Analisis
            Novel yang berjudul Hayy bin Yaqdzon ini sangat cocok jika dikaji menggunakan pendekatan psikologi sastra. Karena, dalam novel tersebut menganut teori psikoanalisis yang menceritakan konflik batin seseorang. Oleh karena itu, pendekatan psikologi sangat tepat digunakan untuk mengkaji seperti apa konflik batin yang dialami tokoh utama, yakni Hayy bin Yaqdzon.
       Hayy sebagai tokoh utama dalam novel memiliki sifat yang ingin tau yang tinggi terhadap sesuatu. Ia tak akan puas jika belum mencari tahu kejelasan dari sesuatu yang ada di sekitarnya. Segala sesuatu yang ada seakan-akan merangsang pikiran Hayy  untuk meneliti keberadaan asal-usul serta fungsinya. di awali ketika sang induk mati, karena rasa penasarannya yang sangat tinggi ia memutuskan untuk membedah tubuh induknya tersebut untuk mencari penyebab kematian induknya tersebut. Kemudian ketika ia menemukan api, setelah beberapa kali ia 
menguji api itu dengan memasukkan beberapa benda ke dalamnya, ia dapat menyimpulkan bahwa jika suatu benda kering dimasukkan ke dalam api maka api itu akan langsung menyambar benda tersebut dengan cepat tapi ketika yang dimasukkan ke dalam api tersebut benda nyang basah maka api tersebut akan lama untuk membakar benda tersebut. Setelah ia mengamati api, ia mulai memperhatikan semua benda yang ada di alam raya. Dari hewan yang bermacam-macam jenisnya, tumbuh-tumbuhan, barang tambang, jenis-jenis bebatuan, tanah, air, dan asap. Hayy kemudian mengamati benda-benda langit. Setelah itu ia berpikir, apakah benda-benda langit tersebut memuai hingga ke batasan tak terhingga? Panjang lebar serta kedalamannya memuai ke batasan tak terhingga. Kemudian ia berfikir tentang Al-Fail (sang pencipta), yang menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi. Pada akhirnya Hayy bertemu dengan Isal dan mereka berdua pergi ke seberang pulau Wak-wak, disanalah konflik terjadi antara Hayy dengan masyarakat yang ada di pulau tersebut, perbedaan pemahaman antara Hayy dengan masyarakat tersebut membuat Hayy putus asa dan memutuskan kembali ke Pulau Wk-wak dengan Isal yang akhirnya ia dan Isal menenggelamkan diri dalam musyahadah dan memperoleh keyakinan tertinggi sebagai hamba Tuhan.

3. Analisis Psikologi pengarang
      Jika dilihat dari biografi pengarang novel yang berjudul Hayy bin Yaqdzon ini, Ibn Tufail mencoba memasukkan segala aspek ilmu  ke dalam novelnya. Ibnu Tufail yang lahir pada tahun 1106 M di Asya, Granada lebih dikenal sebagai ahli hukum, kedokteran, dan ahli politik yang handal. Semasa pemerintahan Al-Mu'min Ibnu Ali, Ibnu Tufail atau nama asalnya  Abu Bakar Muhammad Ibnu Abdul Malik Ibnu Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tufail Al-Qisi pernah dilantik sebagai pembantu gabenur Wilayah Sabtah dan Tonjah di Maghribi. Beliau juga pernah menjadi dokter peribadi pada pemerintahan Al-Muwahidin, Abu Ya'kub Yusuf. Setelah itu, tempatnya digantikan oleh muridnya yaitu Ibnu Rusyd. Selama hidupnya, Ibnu Tufail pernah dilantik sebagai menteri dan merupakan ahli politik yang dihormati oleh pihak pemerintah.
      Selain itu, beliau juga melibatkan dirinya dalam bidang pendidikan, pengadilan, dan penulisan. Walaupun Ibnu Tufail dikatakan telah menulis banyak buku tetapi hanya satu buah kitab saja yang diwariskan kepada generasi umat Islam sekarang. Kitab itu ialah Hay Ibnu Yaqzan  yang memuat pandangannya secara umum, dengan gaya bahasa yang menarik dan imiginasi yang indah. Buku ini dianggap sebagai warisan paling unik yang ditinggalkan oleh seorang ahli falsafah Islam.
      Yang menarik dalam buku ini, Ibnu Tufail berusaha menerangkan bagaimana manusia mempunyai potensi untuk mengenal Allah. Katanya, semua ini dapat dilakukan dengan membuat penelitian terhadap alam sekitar dan sekelilingnya. Ibnu Tufail mencoba merangkai satu sistem falsafah berdasarkan perkembangan pemikiran yang ada pada diri manusia. Beliau berusaha mengungkap persoalan serta hubungan antara manusia, akal, dan Tuhan. Untuk itu, beliau telah menggunakan pemikiran Hay Ibnu Yaqzan yang hidup di sebuah pulau di Khatulistiwa sebagai gambaran percampuran empat unsur penting dalam kehidupan yaitu panas, sejuk, kering, dan basah dengan tanah. Hidup di tempat terpencil dan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan pimpinan akal dan bantuan panca indera. Langkah Ibnu Tufail menggunakan analogi pemikiran  tersebut dalam bukunya dianggap sebagai suatu hal yang luar biasa dalam penulisan karya yang berbentuk falsafah.
      Pemikiran itu tidak pernah mengenali kedua orang tuanya. Tetapi alam telah memberinya seekor rusa yang memberinya makan. Setelah dewasa, dia mengarahkan pandangannya terhadap perkara yang ada di sekelilingnya. Di sini dia mulai membahas tentang kejadian dan rahasia kesehatan yang berlaku disekelilingnya. Hay bin Yaqzan selalu membahas dan menganalisa sesuatu perkara sehingga dia mampu mengetahui bahwa kebahagian dan kesengsaraan manusia itu bergantung kepada hubungannya dengan Allah. Dengan watak "Hay" itu, Ibnu Tufail berhasil membuat uraian yang menarik sekaligus membantu kita memahami pemikiran falsafahnya.
      Buku ini juga mengandung pengamatan Ibnu Tufail mengenai ilmu metafisika, matematika, fisika, dan sebagainya. Ibnu Tufail melihat alam ini sebagai hal baru dan diciptakan oleh Tuhan yang MahaEsa dan berkuasa penuh. Dalam diri manusia pula terdapat roh yang menjadi sumber dan pedoman kehidupan mereka di muka bumi ini. Ibnu Tufail mendapati bahwa lapisan udara yang tinggi lebih sejuk dan tipis dari pada lapisan yang rendah.
      Meskipun pandangan itu dianggap sebagai satu perkara yang biasa pada sekarang ini, tetapi pandangan ini sebenarnya telah menyediakan landasan kepada ahli sains untuk melakukan kajian terhadap panas dan segala fenomena yang berkaitan dengannya. Pemikiran falsafah Ibnu Tufail juga meliputi perkara yang berhubungan dengan masyarakat. Beliau berpendapat bahwa masyarakat terdiri dari sebagian besar individu-individu yang malas. Karena mereka mudah terpengaruh dan dengan nilai yang ada tanpa mau mempertimbangkannya.
      Ibnu Tufail hidup hampir sezaman dengan Ibnu Bajjah. Oleh sebab itu beliau mudah menerima pandangan falsafah Ibnu Bajjah, Al-Farabi, dan beberapa ahli falsafah Islam yang lain dengan baik. Menurut beberapa ilmuwan, Ibnu Tufail banyak dipengaruhi oleh falsafah Ibnu Bajjah sebagaimana yang dapat diperhatikan pada pertengahan buku Hay bin Yaqzan yang banyak membawa saran yang terdapat dalam kitab Al-Mutawwahid. Dalam buku itu, Ibnu Bajjah telah melakukan pembelaan  terhadap  tulisan-tulisan al Farabi dan Ibnu Sina.


      Namun   begitu, Ibnu Tufail tidak menerima saran itu bulat-bulat melainkan  dibahaskan secara kritis. Selain itu beliau seorang yang berpegang kepada logika  dalam mengungkap realita alam dan kehidupan manusia. Akan tetapi, beliau tidak menyepi dan mengasingkan diri seperti yang dilakukan oleh segelintir ahli falsafah lain. Sebaliknya beliau giat dalam hal-hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan dan mengambil bagian secara aktif dalam urusan pemerintahan serta kenegaraan. Kegiatan ini dilakukannya samai beliau menghembuskan nafas yang terakhir pada 1185 M.


4. Analisis psikologi pembaca
             Setelah membaca novel Hayy bin Yaqdzon, pembaca akan mendapatkan efek dari psikologi tokoh-tokoh dalam novel. Melalui novel ini, Ibn Tufail mengajarkan kepada kita untuk menjadi seorang peneliti, selalu mencari tahu kejelasan terhadap sesuatu yang belum jelas di sekitar kita sehingga tugas kita adalah mencari tahu tentang segala sesuatu tersebut dan memanfaatkan ilmu yang kita dapatkan kepada orang lain. Ibn Tufail juga mengajarkan bahwa kita tidak boleh  mudah putus asa dalam menghadapi segala masalah yang terjadi. Kemudian, dalam keadaan apapun sebaiknya jangan membenci orang walaupun orang tersebut membenci kita. Selain itu, demi kebenaran, apapun harus diperjuangkan meski banyak halangan dan terkadang sangat menakutkan. 

Share:

Minggu, 05 Maret 2017

LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH AL HIDAYAH SINANGGUL 03 KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA



Image result for logo unnes

 LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
KELAS V MADRASAH  IBTIDAIYAH AL HIDAYAH SINANGGUL 03
KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA

Disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah ‘Arabiyyah lil Athfal
Dosen pengampu: Retno Purnama Irawati, S.S., M.A.
 Nailur Rahmawati, S.Pd., M.Pd.i.

Oleh:
Endah Rahmawati
2303413001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016




KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT  yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini guna memenuhi tugas mata kuliah ‘Arabiyyah lil Athfal dengan judul “Laporan Hasil Observasi pembelajaran Bahasa Arab Kelas V Madrasah  Ibtidaiyah Al Hidayah Sinanggul 03 Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara”
Dalam penyelesaian penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan kiranya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.  Retno Purnama Irawati, S.S., M.A. dan Ibu Nailur Rahmawati, S.Pd., M.Pd.i selaku dosen mata kuliah ‘Arabiyyah lil Athfal.
2.Bapak H. Mat Sofwan, S.Pd. selaku kepala sekolah MI Al Hidayah 03 Sinanggul Jepara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan observasi di sekolat tersebut.
3. Bapak Nur Huda, S.E. selaku guru bahasa arab kelas V MI Al Hidayah  yang telah bersedia menjadi narasumber penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, banyak kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penyusun mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun untuk memperbaiki laporan ini di masa yang akan datang. Semoga laporan ini bisa memberikan manfaat terutama bagi penyusun dan bagi pembaca pada umumnya. Akhirnya kepada Allah jugalah semuanya kita kembalikan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

                                                                                                Semarang, Mei 2016

                                                                                                            Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 4
A.    Latar Belakang.......................................................................................................... 4
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................... 5
C.     Tujuan Observasi....................................................................................................... 5
D.    Metode Observasi...................................................................................................... 5
E.     Waktu dan Tempat Observasi..................................................................................... 6
F.      Topik Observasi......................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 7
A.    Profil Sekolah dan Narasumber................................................................................... 7
B.     Hasil Observasi........................................................................................................... 7
C.     Hasil Wawancara........................................................................................................ 8
D.    Pembahasan............................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP................................................................................................. 12
A.    Simpulan.................................................................................................................... 12
B.     Saran......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................... 14







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pembelajaran adalah usaha sadar yang dilakukan oleh guru atau pendidik untuk membuat siswa atau peserta didik belajar (mengubah tingkah laku untuk mendapatkan kemampuan baru) yang berisi suatu sistem atau rancangan untuk mencapai suatu tujuan. Suatu pembelajaran akan dikatakan efektif jika proses belajar mengajar bukan saja terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik, melainkan bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan, dan mutu serta dapat memberikan perubahan perilaku yang diaplikasikan dalam kehidupan (Khanifatul, 2014:15).
Pembelajaran bahasa Asing, khususnya bahasa Arab berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Sebab, pengajaran bahasa mengutamakan beberapa keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Mujib dan Rahmawati, 2012:27).
Dalam pengajaran bahasa Arab guru mempunyai peranan yang sangat penting. Khususnya pada anak usia dini, dimana pada masa-masa ini anak memerlukan pemahaman yang kuat dalam belajar bahasa yang bukan bahasa Ibu mereka. Ia harus berusaha secara terus-menerus membantu peserta didik menggali dan mengembangkan potensinya terdapat kesulitan yang sering dihadapi oleh guru. Selama ini pelajaran bahasa Arab kurang diminati oleh siswa. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya metode pengajaran guru yang belum menarik bagi siswa, pelajaran bahasa Arab yang kurang variatif, serta minat siswa dalam pembelajaran bahasa Arab masih rendah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam mengajar bahasa Arab. Diantaranya adalah adanya upaya yang sangat besar, kreativitas, media pengajaran, serta menggunakan pendekatan, metode, dan strategi pembelajaran yang berhubungan dengan pengajaran bahasa. (Mujib dan Rahmawati, 2012:27).
Di beberapa sekolah, pembelajaran bahasa Arab sudah diajarkan sejak mereka duduk di sekolah dasar. Salah satu sekolah yang mengajarkan mata pelajaran bahasa Arab di tingkat sekolah dasar adalah MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara. Sekolah ini  merupakan salah satu sekolah yang menjadikan mata pelajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran pokok.
Berdasarkan uraian diatas, penulis telah melakukan observasi mengenai pembelajaran  yang dilakukan di kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan observasi ini adalah :
1.      Bagaimana proses dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Bahasa Arab di kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara?
2.      Bagaimana kurikulum, materi, buku ajar, metode, media, strategi, dan model evaluasi yang digunakan pembelajaran bahasa Arab di kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara?
3.      Apa saja kendala yang muncul dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara?
C.    TUJUAN OBSERVASI
1.      Mengetahui proses dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Bahasa Arab di kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara.
2.      Mengetahui  kurikulum, materi, buku ajar, metode, media, strategi,  metode, dan model evaluasi yang digunakan pembelajaran bahasa Arab di kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara.
3.      Mengetahui kendala yang muncul dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara.
D.    Metode Observasi
Metode Observasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Wawancara
Metode wawancara ini di lakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan narasumber  yang terkait yaitu guru mata pelajaran bahasa Arab yaitu bapak Nur Hadi, S.E.

2.      Observasi
Metode Observasi di lakukan dengan cara mengamati proses kegiatan belajar mengajar di MI Al Hidayah Sinanggul 03.
E.     Waktu dan Tempat
Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2016  pukul 08.10 WIB yang  dilakukan di MI Al Hidayah Sinanggul 03 Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.
F.     Topik Observasi
Pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.






















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Profil Sekolah dan Narasumber
1.      Profil sekolah    
Nama                             : MI Al Hidayah Sinanggul 03
Tipe                                : Swasta
NPSN                            : 20318704
Alamat                           : Ds. Sinanggul RT 15 RW 03  Mlonggo
Provinsi                          : Jawa Tengah
Kabupaten                     : Jepara
Jenjang                           : SD
2.      Profil narasumber
Nama                             : Nur Hadi, S.E.
Profesi                           : Staf TataUsaha dan Guru Bahasa Arab
Alamat                           : Ds. Sinanggul RT 15 RW 03 Mlonggo Jepara

B.     Hasil Observasi
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara, metode pembelajaran yang digunakan oleh Guru adalah metode ceramah, tanya jawab dan hafalan. Ketiga metode tersebut digunakan secara bersamaan dalam proses pembelajaran. Untuk menggabungkan ketiga metode diatas, guru mempunyai cara tersendiri. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru yang di deskripsikan secara naratif , yaitu:
·         Kegiatan Awal (10 Menit)
1.      Guru membuka pelajaran
Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik memberikan salam kepada guru dan membaca do’a sebelum memulai proses pembelajaran.
2.      Guru dan siswa mempersiapkan Perlengkapan Belajar Mengajar
Guru bersama peserta didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.

3.      Apersepsi
Setelah perlengkapan belajar mengajar telah dipersiapkan dengan baik. Guru mulai memotivasi peserta didik.
·         Kegiatan Inti (30 Menit)
1.      Guru menjelaskan materi pelajaran
Saat observasi berlangsung, guru menjelaskan materi sebelumnya yaitu mufradat tentang في الفصل . guru membacakan satu-persatu mufradat kemudian siswa diminta untuk menirukan ucapan guru.
2.      Melakukan tanya jawab
Proses tanya jawab antara guru dan peserta didik dilakukan saat guru menjelaskan satu persatu mufradat kemudian guru menanyakan makna atau arti dari mufradat tersebut kepada semua siswa.
3.      Guru meminta siswa untuk menghafal mufradat
Guru membentuk siswa menjadi beberapa pasang sesuai dengan tempat duduk siswa, lalu siswa diminta menghafal mufradat yang sudah dijelaskan oleh guru secara berpasangan, lalu mereka diminta untuk maju ke depan kelas untuk menghafalkan tanpa boleh melihat buku. Siswa yang belum hafal mufradat yang sudah dijelaskan diberi hukuman berupa cubitan dan harus berdiri di depan kelas sampai ia hafal mufradat yang telah dijelaskan.
·         Kegiatan Akhir (10 Menit)
1.      Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.
Diakhir pelajaran, guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya.
2.      Menutup proses pembelajaran
Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik bahwa dipertemuan berikutnya akan diadakan ujian kenaikan kelas. Kemudian bersama-sama menutup pelajaran dengan berdo’a dan memberikan salam.
C.     HASIL WAWANCARA
a.       Wawancara dengan Guru           
Wawancara dilaksanakan dengan guru bahasa Arab yaitu Bapak Hur Hadi, S.E. dengan hasil:
1.      Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini khususnya pada mata pelajaran bahasa Arab?
MI Al Hidayah sudah menggunakan kurikulum 2013, tetapi hanya diterapkan di beberapa mata pelajaran saja terlebih mata pelajaran Agama yang salah satunya adalah mata pelajaran bahasa Arab. Di sini pengenalan bahasa Arab diajarkan sejak kelas III. Namun di kelas III kurikulumnya masih berupa muatan lokal. Dalam menerapkan kurikulum 2013 baik guru maupun siswa di MI Al Hidayah tidak terlalu sulit, hanya saja evaluasi yang ada di buku yang digunakan dalam kurikulum 2013 kurang mencukupi sehingga guru harus kreatif untuk mencari soal-soal di buku-buku lain.
2.      Apa saja materi yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas V ini Pak?
Materi pembelajaran di kelas V sudah sesuai dengan kurikulum 2013. Untuk di semester genap ini hanya ada dua materi saja yang diajarkan yaitu في الفصلdan في المكتبة
3.      Buku ajar yang digunakan didapat darimana pak?
Buku yang saya gunakana berasal dari Kementerian Agama. Sesuai dengan kurikulum 2013.
4.      Strategi pembelajaran yang seperti apa yang Bapak gunakan untuk mengajar bahasa Arab di kelas V?
Saya seringnya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, menghafal, dan latihan soal. Dalam mengajar bahasa Arab di kelas V, empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sudah diterapkan. Bagi saya yang terpenting anak hafal mufradat, dengan begitu nilainya sudah diatas rata-rata. Menulis dan membaca urutan kesekian. Yang terpenting hafalan, karena menurut saya kalau anak sudah hafal mufradat maka mereka akan mudah mengerjakan soal yang ada di ujian yang penting mereka tau mufradat.
5.      Apakah Bapak sering menggunakan media dalam mengajar?
Saya seringnya menggunakan buku teks. Sebenarnya ada proyektor tapi sudah rusak. Menurut saya untuk mengajar bahasa Arab enak menggunakan metode ceramah. Jadi guru tinggal menjelaskan materi yang ada di buku. Dan buku juga di bawa pulang oleh siswa sehingga mereka bias belajar sendiri di rumah.
6.      Bagaimana model evaluasi yang Bapak gunakan untuk mengevaluasi pembelajaran bahasa Arab di kelas V?
Evaluasi biasanya menggunakan soal-soal yang ada di buku.
7.      Apa saja kendala yang Bapak temui ketika mengajar di kelas V?
Kendalanya paling karena anak-anak nakal dan tidak patuh terhadap gurunya, makanya kadang saya memberi hukuman agak keras kepada mereka yang bandel. Kendala selanjutnya yaitu karena bahasa Arab bukan bahasa kita, sehingga tidak mudah untuk memahaminya.

D.    PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer saat proses pembelajaran bahasa Arab berlangsung dan wawancara dengan guru, yaitu Bapak Nur Hadi, S.E. diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar bahasa Arab siswa MI Al Hidayah khususnya kelas V secara umum tergolong baik. Siswa rajin mencatat materi pelajaran khususnya makna atau arti yang belum dipahami, selalu menyimak guru dengan seksama dan patuh terhadap perintah guru seperti ketika guru memerintahkan siswa untuk menghafal mufradat, semua siswa langsung menghafal mufradat dengan sungguh-sungguh. Namun tetap saja masih ada beberapa siswa kelas V khususnya siswa laki-laki antara lain keluar kelas, bercerita, usil pada temannya, dan tidak menyalin materi pelajaran.
Namun ada beberapa kekurangan dalam pembelajaran bahasa Arab yang observer temui ketika melakukan observasi di kelas dan wawancara dengan guru bahasa Arab.  Beberapa diantaranya adalah:
1.      Rendahnya aktivitas belajar siswa disebabkan karena kurangnya motivasi belajar siswa.
2.      Guru bukan merupakan lulusan bahasa Arab, sehingga kurang menguasai metode, strategi, dan evaluasi yang tepat dalam pembelajaran bahasa Arab.
3.      Guru tidak tepat waktu ketika memulai pelajaran, sehingga materi yang disampaikan belum semuanya selesai.
4.      Metode yang digunakan guru kurang variatif dan terkesan membosankan karena menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
5.      Media yang digunakan kurang menarik dan variatif sehingga siswa tidak antusias dalam mengikuti pelajaran
6.      Sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah kurang memadai.




















BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah disajikan terdahulu, maka berikut dikemukakan kesimpulan observasi bahwa proses pembelajaran bahasa Arab di kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara  berjalan dengan baik. Namun masih terdapat beberapa kendala yang dikarenakan oleh metode, model atau strategi yang kurang tepat digunakan guru di dalam proses pembelajaran. Sehingga peserta didik merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab dan Proses pembelajaran berjalan dengan kurang  optimal.
B.     SARAN
Berikut ini saran yang disampaikan penulis untuk guru bahasa Arab di MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara pada khususnya adalah:
1.      Lebih meningkatkan lagi variasi dalam menggunakan metode, media, strategi, serta evaluasi dalam pembelajaran bahasa Arab.
2.        Ada baiknya jika guru datang tepat waktu ketika mata pelajaran bahasa Arab.
3.      Ada baiknya jika pengajar atau guru mata pelajaran bahasa Arab sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, yakni berasal dari lulusan pendidikan bahasa Arab.










DAFTAR PUSTAKA
Khanifatul. 2014. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mujib, Fathul dan Nailur Rahmawati. Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa Arab (2).Yogyakarta: DIVA Press.




























Dokumentasi ketika melakukan observasi mata pelajaran bahasa Arab di kelas V MI Al Hidayah Sinanggul 03 Mlonggo Jepara



 
Guru sedang menjelaskan mufradat

Guru menuliskan mufradat yang belum dipahami oleh siswa

Guru mengevaluasi hafalan mufradat siswa








Semoga bermanfaat :)


Share:

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.